Tag: purelifi

Apa itu Li-Fi (Light Fidelity) ?

Mungkin jika kata Wi-Fi kita sudah pernah mendengarnya, atau bahkan sering menggunakannya. Tapi kalau Li-Fi itu apa? Li-Fi (Light Fidelity) adalah teknologi yang memungkinkan transmisi data menggunakan medium cahaya.

Istilah Li-Fi pertama kali dicetuskan oleh profesor Harald Haas, seorang pakar fisika asal Jerman. Harald Haas menciptakan lampu sebagai router nirkabel pada tahun 2001.

Setahun kemudian, Harald mendirikan perusahaan riset teknologi Li-Fi bernama pureLiFi dengan sejumlah grup yang telah melakukan riset tentang Li-Fi semenjak tahun 2008.

LiFi menggunakan bohlam LED (Light Emitting Diodes) komersil pada umumnya untuk media transfer data. Diketahui LiFi mempunyai kecepatan transfer data 100 kali lebih cepat daripada WiFi. Dengan asumsi bahwa kecepatan WiFi rata rata 10 Mbps, maka kecepatan LiFi bisa mencapai 100 Gbps !

 ‍   ­

Bagaimana Cara Kerja Li-Fi (Light Fidelity) ?

            LiFi dan WiFi sebenarnya almos sama karena keduanya mentransmisikan data secara elektromagnetik. But WiFi menggunakan gelombang radio, sedangkan LiFi menggunakan gelombang cahaya yang tampak. LiFi menggunakan Lamp Driver akan mengkonversi data digital ke bohlam LED pintar tersebut. While penerima nantinya akan dilengkapi alat photo-detector untuk mengkonversi cahaya menjadi cahaya digital yang kemudian dapat dibaca oleh komputer.

Lalu bagaimana LiFi dapat mentransmisikan data yang jauh lebih besar daripada WiFi? Berdasarkan teori, spektrum cahaya yang tampak itu 10000x lebih besar dari gelombang radio yang digunakan untuk WiFi pada umumnya. Therefore cahaya dapat mentransmisikan data dalam jumlah yang lebih banyak dari WiFi secara bersamaan, sehingga LiFi bisa lebih cepat.

Contoh sederhana yang bisa kamu rasakan  sekarang adalah cahaya infra-merah (cahaya tak terlihat) pada remot TV mampu mentransmisikan data less than 1.000 bps. Sedangkan lampu LED pintar masa kini (cahaya tampak) mampu mentransmisikan data yang more than cukup untuk membuat koneksi yang stabil, tapi tetap terlihat seperti cahaya lampu pada umumnya.

Selain mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi, Li-Fi tidak dapat dipengaruhi sinyal radio. As a result bisa dimanfaatkan di tempat-tempat yang rentan terhadap gangguan sinyal radio seperti di dalam pesawat.

Namun bukan berarti Li-Fi tidak memiliki kekurangan. Cahaya terlihat tidak mampu menembus tembok, seperti apa yang bisa dilakukan oleh sinyal radio di Wi-Fi. However, untuk saat ini cahaya Li-Fi masih belum bisa diaplikasikan di luar ruangan yang terkenal sinar cahaya matahari langsung, karena akan mempengaruhi sinyal Li-Fi.

Singkatnya berterima kasihlah kepada om Harald Haas dan para developer LiFi, karena sebentar lagi mungkin bakal ada flashdisk yang port usb nya diganti laser. Kurang keren apa flashdisk yang pake laser?

      ­

Referensi :
  1. Anonim. Li-Fi. https://en.wikipedia.org/wiki/Li-Fi. Diakses pada 21 Oktober 2016
  2. Nugrahanto, Pradipta. Li-Fi, Teknologi Lampu yang Mampu Mengirim Data 100 Kali Lebih Cepat Dibandingkan Wi-Fi. https://id.techinasia.com/li-fi-masa-depan-teknologi-komunikasi-nirkabel. Diakses pada 21 Oktober 2016
  3. BBC. ‘Li-fi 100 times faster than wi-fi’. http://www.bbc.com/news/technology-34942685. Diakses pada 21 Oktober 2016

GiottoPress by Enrique Chavez